Selasa, 23 Agustus 2011

Sejarah D'BAGINDAS

D'Bagindas adalah sebuah band Indonesia yang beranggotakan Dian Purnama atau Tile, Dandy, Michael Christian atau Mike, dan Beny Rianto atau Bian.
Band ini diawali dari ide Tile yang telah mendengar lagu ciptaan Mike yang dianggapnya brilian. Oleh karena ini, keduanya mengajak Dandy untuk membentuk band baru, meski harus beralih dari band beraliran metal ke pop melayu.
Mike, yang mencipta lagu sekaligus menyanyi merasa menyerah dan mencoba mencari vokalis untuk band mereka. Dari sini, mereka menemukan Bian, pria asal Malang, yang didaulat sebagai vokalis dengan karakter vokal dangdut.
Untuk album pertama mereka, D'Bagindas menyiapkan 12 lagu, dengan lagu Apa Yang Terjadi yang diambil sebagai single pertama. Band ini mengusung dan menggabungkan beberapa aliran yaitu dangdut, keroncong, blues, dan country.
Video klip untuk single pertama mereka disutradarai oleh Abimael Gandy dengan setting rumah susun Tanah Abang.
Setelah sukses dengan single pertama, mereka pun merilis single kedua bertajuk Cinta. Dengan menonjolkan musik yang lebih slow, pengulangan beberapa kata, dan pengejaan, lagu ini pun laris diterima pasar.
Beberapa lagu lain seperti Tak Seindah Malam Kemarin dan Kangen juga berasal dari ide dan pengalaman Mike, dan dihadirkan dengan aransemen simple dan bernapaskan Melayu kental.
Nama D Bagindas sendiri ditemukan dan akhirnya dipakai secara tidak sengaja. Pada awalnya, band ini bernama Violin. Nama D Bagindas didapat dari salah seorang teman yang mengubah folder lagu rekaman mereka dalam komputer

Senin, 22 Agustus 2011

Kumpulan lirik lagu d'Bagindas

                                                           Maafkan Aku

maafkan ku menduakanmu
mencintai dia di belakang kamu ooh
salahkan semua tingkahku
yang keterlaluan menyakiti kamu, kamu
ku tak bisa menahan rasaku saat kau jauh dariku
tak bisa hidup tanpa cinta, cinta
maafkanlah aku melukis luka
membuatmu bersedih mengundang air mata
cinta tak mengapa kau marah
tapi satu ku pinta jangan kau usaikan kita
ku tak bisa menahan rasaku saat kau jauh dariku
tak bisa hidup tanpa cinta, cinta
maafkanlah aku melukis luka
membuatmu bersedih mengundang air mata
cinta tak mengapa kau marah
tapi satu ku pinta jangan kau usaikan kita
maafkanlah ku melukis luka
membuatmu bersedih mengundang air mata
cinta tak mengapa kau marah
tapi satu ku pinta jangan kau usaikan kita
maafkan aku, maafkan aku
maafkan aku, maafkan aku, maafkan aku

                                                                 Sendu
di malam ini aku berteman sepi
tiada dirimu ada di samping aku
hanya rembulan menatap diam aku
tiada hangatmu menemani dinginku
ku merentas sedih hati, inginkan engkau di sini
hatiku rindu sekali sampai terbawa mimpi
ku rindu kepadamu ingin dipeluk kamu
ku tak bisa tanpamu sendu
ku rindu kepadamu ingin dibelai kamu
aku mati tanpamu sendu
hanya rembulan menatap diam aku
tiada hangatmu menemani dinginku
ku merentas sedih hati, inginkan engkau di sini
hatiku rindu sekali sampai terbawa mimpi
ku rindu kepadamu ingin dipeluk kamu
ku tak bisa tanpamu sendu
ku rindu kepadamu ingin dibelai kamu
aku mati tanpamu sendu
ku merentas sedih hati, inginkan engkau di sini
hatiku rindu sekali sampai terbawa mimpi
ku rindu kepadamu ingin dipeluk kamu
ku tak bisa tanpamu sendu
ku rindu kepadamu ingin dibelai kamu
aku mati tanpamu sendu (sendu)
ku rindu kepadamu ingin dipeluk kamu
ku tak bisa tanpamu sendu
ku rindu kepadamu ingin dibelai kamu
aku mati tanpamu sendu, sendu, sendu, sendu

                                                     Hidup Tapi Mati
pernahkah sedikit di hatimu
untuk melihat sakit batinku
yang merintih mencoba meraih
cinta dan kasih sayangmu, aku mendambamu
pernahkah terbersit di hatimu
untuk merubah sikap angkuhmu
yang selalu anggap ku tak ada
ku bagai angin berlalu, dimana hatimu
kau seperti patung yang tak punya hati
hanya diam membisu seperti orang mati
kini ku bicara tanpa basa-basi
kamu memang tuli buta mata buta hati
hidup tapi mati, hidup tapi mati
kau seperti patung yang tak punya hati
hanya diam membisu seperti orang mati
kini ku bicara tanpa basa-basi
kamu memang tuli buta mata buta hati
kau seperti patung yang tak punya hati
hanya diam membisu seperti orang mati
kini ku bicara tanpa basa-basi
kamu memang tuli buta mata buta hati
hidup tapi mati, hidup tapi mati
hidup tapi mati, hidup tapi mati
hidup tapi mati, hidup tapi mati
                                                   
                                                             Marhaban Ya Ramadhan
bulan ramadhan bulan penuh ampunan
jangan sia-siakan pahala dari Tuhan
bulan ramadhan banyaknya keberkahan
jangan sampai lewatkan ampunan Rahmatullah
rajin beribadah wajib dan sunahnya
mengharapkan ridho-Nya
bersyukur pada-Nya, memuji nama-Nya
masih bertemu ramadhan indah
marhaban ya ramadhan, marhaban ya ramadhan
ku panjatkan alhamdulillah
marhaban ya ramadhan, marhaban ya ramadhan
bulan suci penuh ampunan
bulan ramadhan (bulan ramadhan) banyaknya keberkahan
jangan sampai lewatkan (jangan sampai lewatkan)
ampunan Rahmatullah
rajin beribadah wajib dan sunahnya
mengharapkan ridho-Nya
bersyukur pada-Nya, memuji nama-Nya
masih bertemu ramadhan indah
marhaban ya ramadhan, marhaban ya ramadhan
ku panjatkan alhamdulillah
marhaban ya ramadhan, marhaban ya ramadhan
bulan suci penuh ampunan
rajin beribadah wajib dan sunahnya
mengharapkan ridho-Nya
bersyukur pada-Nya, memuji nama-Nya
masih bertemu ramadhan indah
marhaban ya ramadhan, marhaban ya ramadhan
ku panjatkan alhamdulillah
marhaban ya ramadhan, marhaban ya ramadhan
bulan suci penuh ampunan
marhaban ya ramadhan, marhaban ya ramadhan
ku panjatkan alhamdulillah
marhaban ya ramadhan, marhaban ya ramadhan
bulan suci penuh ampunan
marhaban ya ramadhan, bulan suci penuh ampunan

                                                            Yang No 1 
duhai cintaku dengarkan isi
dalam hatiku memuja kamu
duhai bintangku bagiku kamu
yang nomer satu di dunia ini
aku tak merayu tapi ini kejujuran hatiku
aku tak mendusta tapi sungguh kamu no 1
duhai kasihku dengarkan isi
dalam hatiku mencintai kamu
duhai bintangku bagiku kamu
yang nomer satu di dunia ini
aku tak merayu tapi ini kejujuran hatiku
aku tak mendusta tapi sungguh kamu no 1
coba tanyakan pada langit berbintang
pasti jawabannya aku cinta kamu
coba tanyakan pada indahnya bintang
sama jawabannya aku cinta kamu
percayalah cuma kamu yang terindah dan no 1
aku tak merayu tapi ini kejujuran hatiku
aku tak mendusta tapi sungguh kamu no 1
coba tanyakan pada langit berbintang
pasti jawabannya aku cinta kamu
coba tanyakan pada indahnya bintang
sama jawabannya aku cinta kamu
percayalah cuma kamu yang terindah dan no 1
percayalah cuma kamu yang terindah dan no 1

Jumat, 12 Agustus 2011

Kumpulan PUISI Karya Chairil Anwar !

                                              KRAWANG-BEKASI

Kami yang kini terbaring antara Krawang-Bekasi
tidak bisa teriak "Merdeka" dan angkat senjata lagi.
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami,
terbayang kami maju dan mendegap hati ?

Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu.
Kenang, kenanglah kami.

Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa

Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan

Atau jiwa kami melayang untuk kemerdekaan kemenangan dan harapan
atau tidak untuk apa-apa,
Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata
Kaulah sekarang yang berkata

Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika ada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak

Kenang, kenanglah kami
Teruskan, teruskan jiwa kami
Menjaga Bung Karno
menjaga Bung Hatta
menjaga Bung Sjahrir

Kami sekarang mayat
Berikan kami arti
Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian

Kenang, kenanglah kami
yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring antara Krawang-Bekasi






                                                         DIPONEGORO

Di masa pembangunan ini
tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api

Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali.
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati.

MAJU

Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu.

Sekali berarti
Sudah itu mati.

MAJU

Bagimu Negeri
Menyediakan api.

Punah di atas menghamba
Binasa di atas ditindas
Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai



Maju
Serbu
Serang
Terjang





                                                    DOA

kepada pemeluk teguh

Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut namamu

Biar susah sungguh
mengingat Kau penuh seluruh

cayaMu panas suci
tinggal kerdip lilin di kelam sunyi

Tuhanku

aku hilang bentuk
remuk

Tuhanku

aku mengembara di negeri asing

Tuhanku
di pintuMu aku mengetuk
aku tidak bisa berpaling